Menu - Pages

Pages - Menu

Cafe tour B-Sing Tiga cafe, Satu Malam

                                                            Tiga cafe, Satu Malam



 Cafe tour tuh agenda mingguan yang diadain sama UKM Musik B-sing setiap weekend di café-café di kota Bangkalan dan Sekitarnya. Nah kali ini ada hal unik nih di café tour pas tanggal 29 oktober lalu, UKM musik B-sing mengadakan 3 café tour dalam satu malam, wah kira-kira siapa aja tuh yang tampil dan dimana aja.

The Club House

Nah yang pertama nih ada The Club House yang tampil di Bintang Sanga café yang berlokasi di telang indah, kamal. The Club House gak Cuma tampil sendirian di Bintang Sanga café, mereka ditemenin sama soloist yaitu Alvina, Arum dan juga April. 

Ningrat

Kalo ngomongin soal Ningrat gak bisa lepas dari kesan mewah dan elegannya. Tampil di The sky by Bima n Zain, Ningrat mampu membawa suasana café yang bernuansa mewah menjadi lebih cair dengan alunan musik yang mereka bawakan.

Nonsense

Terlepas dari kesan garangnya, ternyata Nonsense punya sisi kalem nya saat kemarin tampil di Base Camp café Bangkalan yang membuat para pengunjung bisa dibuat nyaman disana. Dengan tetap membawakan lagu rock tapi dengan materi yang lebih kalem, Nonsense berhasil menampilkan musik diluar genre asli mereka.

Nah itu sob liputan Café tour pas tanggal 29 kemarin, nah jangan lupa nantikan café tour yang lain, yang pasti bakalan nemenin malam minggu kalian yang biasa aja hahahha.

PENGUMUMAN CALON ANGGOTA MUDA UKM MUSIK B-SING XXV

SELAMAT KEPADA PESERTA YANG TELAH DINYATAKAN LOLOS  MENJADI CALON ANGGOTA MUDA UKM MUSIK B-SING XXV

 


No

Nama

1.

Bona Tua Tampubolon

2.

Yumna Zain

3.

Sultonul Amaluddin

4.

Yanuarsyah Imanuddin

5.

Bagas Adi Ramadhan

6.

Ilham Binsar

7.

Joel Yuda Prakoso

8.

Aditya Priatama

9.

Akhila Delly Zahia

10.

Ali Auroydi

11.

Afrian Wahyu D. N.

12.

M Mahrus Ali W

13.

Nuri Hidayatullah

14.

M. Fajar Anshori

15.

Dyta Kusuma P. S.

16.

Aldino Arya Kusuma

17.

Ruth Sefania Febiolla S

18.

Reynald Fakhrul F. Z.

19.

Mochammad Rangga L.

20.

Moh. Khirzan Jauhari

21.

Surya Adhira P.

22.

Firman Anggar K. P.

23.

Moh. Iqfan Rangga S.P .

24.

Kivlan Rizky A. F.

25.

Rachmatullah Rizaldy

26.

Seviana Dewi

27.

Alvina Agus Ramadani

28.

Irdan Oktavianur

29.

Firliana Dewi Savitri

30.

Nizam Muhammad A.

31.

Irsyad Fauzi

32.

Mahendra Adi Pratama

33.

Putriana Nur Hafiza

34.

Taslimul Ma’arif

35.

Atika Kharisma Putri

36.

Ismayana

37.

Moh. Alif Nasyem H.

38.

Hudan Diyaul Fahmi

39.

Rizziq Romadhoni

40.

Nabila Padmasari

41.

Arum Puspita Ningrum

42.

M. Arif Ismail

43.

Dinofa Maharani

44.

Wila M.

  

H.Mutahar, Seorang komposer dan Juga Tokoh Negarawan

 Hai sobat B-sing info, kali ini kami bakal memberikan kalian info seputar musik tentang seorang komposer yang juga seorang tokoh negarawan pada awal kemerdekaan Indonesia, yaitu H.Mutahar yang dikenal sebagai pencipta lagu hari merdeka yang sering kita dengarkan saat perayaan kemerdekaan Indonesia.

 

Sayyid Muhammad Husein bin Salim bin Ahmad bin Salim bin Ahmad al-Muthahar atau yang lebih dikenal dengan nama H. Mutahar.Beliau lahir di Semarang 5 Agustus 1916.  H.Mutahar adalah tokoh negarawan dalam masa masa awal kemerderdekaan Indonesia. Namanya sering dikenal sebagai seorang komponis musik Indonesia, terutama lagu-lagu nasional dan  lagu kepanduan.Karya nya yang populer adalah Hymne Syukur dan Mars hari merdeka. Tak hanya itu beliau juga adalah pencipta lagu Hymne Pramuka dan masih banyak lagi karya musik yang telah beliau ciptakan.

 

Tentang:

H. Mutahar juga dikenal sebagai tokoh negarawan yang berjuang diawal kemerdekaan Indonesia. Perannya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sangatlah penting, ia ditugaskan untuk mengamankan bendera merah putih dari pasukan belanda yang berusaha untuk membrantas seluruh simbol-simbol yang digunakan bangsa Indonesia. Perjuangan H.Mutahar tak hanya dilakukan dengan bergriliya, sebagai seorang komposer ulung ia juga menggunakan bakatnya tersebut untuk melawan dominasi belanda yang ada di Indonesia.

 




Konser Republikan


Konser Republikan diadakan di gedung Schouwburd (Kini Gedung Kesenian Jakarta,Pasar Baru) pada 14 Juni 1950. Konser diadakan untuk menandingi konser yang diadakan oleh belanda yaitu Gala Concert yang diadakan di taman raden saleh (sekarang Taman Ismail Marzuki) pada waktu yang sama. H.Mutahar ikut andil dalam konser ini, Ia membawakan sebuah lagu dengan judul “Libestraum Franz List”. Pada puncak penampilanya di konser ini H.Mutahar mebawakan lagu “Indonesia Syukur” karya Marah Syafii dengan latar koor dari 200 murid taman siswa, dan di penampilan ini membuat perdana mentri saat itu,Sjahrir,terharu.

 

Lagu Hari Merdeka.

Lagu “hari merdeka” yang selalu berkumandang disaat peringatan hari kemerdekaan Indonesia pada 17 Agusutus ini sering kali membuat kita bersemangat untuk merayakan hari jadi Indonesia. Tapi tahukah kita tentang sejarah dibalik lagu yang di ciptakan oleh H.mutahar ini?

Dikutip dari buku “100 konser musik Indonesia” karya Anas Syahrul Alimi, Terciptanya lagu “hari merdeka” terjadi karena perintah Presiden Soekarno kepada H.Mutahar yang saat itu menjadi ajudan nya. Pada saat itu masih fase genting perang di Yogyakarta pada 1946, Soekarno memerintahkan H.Mutahar untuk membuat aubade, dan pada saat itu juga Ia langsung melaksanakan perintah Soekarno tersebut. Pada saat itu H.Mutahar tidak punya orkes untuk mengetes lagu yang telah dibuatnya, akhirnya ia meminjam orkes milik kraton. Karena saking semangat nya dengan proyek ini meja reot yang ia gunakan untuk memandu orker sampai ambruk dibuatnya. Soekarno terkesima dan memuji ajudannya tersebut karena ia sangat piawai dalam membuat sebuah lagu.

 

Penutup

Kiprah H.Mutahar sebagai komposer Indonesia sudah tidak diragukan lagi, karyanya sering membuat Soekarno terkesima dan sering memujinya. H.Mutahar juga pernah menjadi pimpinan konser milik Jawatan kereta api (PJKA) di daerah lawing sewu, Semarang. Tak hanya itu ia juga mempunyai orkes simfoni remaja dengan lebih dari 300 murid yang terdaftar dalam kelompok tersebut. Mutahar meninggal dunia di Jakarta pada usia hampir 88 tahun, 9 Juni 2004 akibat sakit. Jenazahnya dimakamkan di Pemakaman Jeruk Purut, Jakarta Selatan.