Folk sering
disalah artikan sebagai musik pop, padahal sejatinya folk adalah musik
tradisional. Folk sendiri memakai instrumen-instrumen akustik yang dimana alat
tersebut mampu menghasilkan suara sendiri. Folk
pada awalnya digunakan masyarakat untuk menghibur diri dikala bosan dengan
alat-alat musik sederhana, ini yang menyebabkan musik folk umumnya tidak
terikat dengan kode etik aturan dan lebih mengekspresikan perasaan pemainnya.
Musik folk
mulai dikenal pada pertengahan abat ke-20 dan mencapai puncak masa keemasan pada
era 60-an. Masa itu musik folk disebut sebagai The (Second) Folk
Revival atau Contemporary
Folk Music. Pengembangan dari genre folk sendiri diantarannya folk rock,
folk metal, elecric folk, folk rock serta genre lainnya.
Folk di indonesia
sendiri masuk pada era 60-an dimana Memasuki era 80-an hingga 90-an
semakin banyak musisi yang mengusung genre musik ini. Ebiet G Ade adalah salah
satu senior musisi yang membawakan lagu folk. Umumnya musisi folk
tak terkecuali Ebiet G Ade dalam permainannya akan membawa gitar akustik
untuk petik dengan lagu ciptaanya sendiri. Lagu folk sering dibawakan dengan
lirik-lirik cinta, kritik sosial maupun masalah sehari-hari.